Inside the World of Laskar89: Pandangan pada Tentara Cyber ​​Kontroversial Indonesia


Laskar89 adalah kelompok Cyber ​​Army yang kontroversial yang berbasis di Indonesia yang telah memperoleh ketenaran untuk kegiatan online mereka. Didirikan pada tahun 2015, kelompok ini menggambarkan diri mereka sebagai “tentara dunia maya” yang didedikasikan untuk membela negara itu melawan ancaman cyber dan mempromosikan nasionalisme Indonesia.

Namun, Laskar89 telah menghadapi kritik atas taktik mereka, yang sering melibatkan penyebaran pidato kebencian, disinformasi, dan terlibat dalam kampanye pelecehan online. Kelompok ini telah dituduh menargetkan jurnalis, aktivis, dan lawan politik, menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan informasi palsu dan untuk mengintimidasi target mereka.

Salah satu insiden paling terkenal yang melibatkan Laskar89 terjadi pada tahun 2017, ketika kelompok itu dituduh meluncurkan serangan online terkoordinasi terhadap Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Serangan itu sebagai tanggapan atas kritik yayasan terhadap catatan hak asasi manusia pemerintah Indonesia.

Laskar89 juga telah dikaitkan dengan sejumlah insiden kontroversial lainnya, termasuk penyebaran tipuan dan berita palsu selama pemilihan presiden Indonesia 2019. Kelompok ini telah dituduh menggunakan media sosial untuk memanipulasi opini publik dan merusak proses demokrasi.

Terlepas dari reputasi kontroversial mereka, Laskar89 terus beroperasi dan memiliki pengikut yang signifikan di media sosial. Anggota kelompok sering anonim dan menggunakan nama samaran untuk menyembunyikan identitas mereka, sehingga menyulitkan pihak berwenang untuk melacak dan meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah -langkah untuk menindak ekstremisme online dan pidato kebencian, termasuk kelompok penargetan seperti Laskar89. Namun, grup terus beroperasi dan tetap menjadi kekuatan yang kuat dalam lanskap online Indonesia.

Munculnya kelompok -kelompok seperti Laskar89 menyoroti pengaruh aktivisme online yang meningkat dan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mengatur dan mengendalikan wacana online. Ketika media sosial terus memainkan peran yang semakin penting dalam membentuk opini publik, penting bagi pihak berwenang untuk mengatasi penyebaran pidato kebencian dan disinformasi untuk melindungi nilai -nilai demokratis dan mempromosikan komunitas online yang lebih terinformasi dan bertanggung jawab.

Related Post